Rene Lacoste, pemenang Grand Slam tenis 7 kali dari Prancis, dikreditkan sebagai orang kesatu yang menciptakan kemeja tenis saat ia mengenalkan desain kemejanya pada tahun 1929. Gagasan untuk menciptakan kemeja tersebut datang ke Lacoste sebab pakaian tenis hingga dengan itu. masa-masa terdiri dari kemeja lengan panjang, celana panjang dan dasi. Pakaian yang dikenakan oleh pemain tenis di lapangan tenis sekitar abad ke-19 dan mula ke-20 lebih sesuai untuk kantor. Di samping itu, kemeja yang dikenakan di pengadilan kaku dan ikatannya berat.
Di sisi lain, kemeja tenis Lacoste mempunyai kerah yang tebal, longgar dan tidak berbintang, tercipta dari katun pique, mempunyai belahan samping di unsur bawah, dan menggunakan ekor kemeja yang lebih panjang. Kerah tebal, saat dinaikkan, menyerahkan perlindungan ke leher sampai-sampai pemain tidak terbakar matahari.
Yang unik dari kemeja tenis Lacoste ialah bahwa semua pemain polo telah mengenakan kemeja dengan desain yang sama semenjak akhir abad ke-19. Saat itu, mereka mengenakan kemeja lengan panjang yang mempunyai kerah kancing. Kemeja ini tercipta dari katun kain Oxford tebal. Meskipun kerah gaya kemeja ini tebal dan tidak terus-menerus mengepak dari angin, kemeja polo ini masih tidak nyaman pun tidak nyaman dipakai. Jadi, saat pemain polo mengejar desain kemeja Lacoste sekitar tahun 1930-an, mereka tidak beranggapan dua kali guna mengadopsi desainnya guna kemeja polo mereka.
Tidak perlu waktu lama guna kemeja tenis dan kemeja polo guna menjadi identik. Ketika tahun 1950-an muncul, kemeja polo dirasakan sebagai pakaian tenis formal di Amerika Serikat. Bahkan pemain tenis memanggil pakaian mereka "polo shirt". Namun pada kenyataannya, "kaos polo" sebetulnya kesatu kali dikenakan ketika pertandingan tenis dan bukan ketika pertandingan polo.
Kemeja polo menjangkau puncak popularitasnya pada tahun 1967 saat Ralph Lauren mengenalkan lini pakaian aslinya dengan tepat mempunyai nama Polo. Kemeja Ralph Lauren tidak diciptakan untuk digunakan oleh semua pemain sekitar pertandingan polo, namun hubungan kaus polo dengan usulan waktu luang mendorong bajunya menjadi hit instan dengan pemain non-polo.
Pakaian golf dulunya formal, namun pada abad ke-20, pemain golf mulai menggunakan pakaian golf yang tidak cukup formal dan lebih santai. Bukan melulu pemain polo yang mulai mengadopsi kemeja tenis sebagai pakaian olahraga standar, tetapi pun pemain golf. Hari ini, kita akan menyaksikan sebagian besar pemain golf mengenakan kemeja ini di turnamen. Namun, sebab golf sangat bertolak belakang dari tenis, kaos tenis guna pemain golf mesti mempunyai desain potongan yang bertolak belakang yang memisahkan kaos golf dari kaos tenis.
Kemeja tenis paling umum hari ini; mereka digunakan oleh siapa saja praktis apakah mereka bermain olahraga atau tidak. Pria dan perempuan memakainya terlepas dari kesempatan. Perusahaan pakaian seringkali mempunyai versi kaos Lacoste mereka sendiri. Kemeja ini ialah pakaian yang sempurna guna saat-saat t-shirt kerah terlampau formal dan pakaian bisnis formal terlampau berpakaian berlebihan. kita akan mengejar orang-orang semi-profesional dan mereka yang sedang di industri ritel tidak jarang mengenakan kemeja tenis guna bekerja. Di tidak sedikit lingkungan kerja, kemeja ini ialah pakaian kerja yang bisa diterima sebab mereka cerdas dan kasual.
Kemudian pada 1990-an, baju tenis menjadi pakaian standar (bisnis informal / kasual) di industri teknologi tinggi. Ini kesudahannya menyebar ke industri lain. Perusahaan kesudahannya mulai mencetak logo mereka di kemeja tenis saat mereka menjadi pakaian perusahaan. Dengan teknik ini, kaos menyerahkan pakaian kerja kasual pamungkas sambil memutuskan identitas dan keseragaman perusahaan salah satu karyawan pada ketika bersamaan.
Dalam olahraga, kemeja tenis ialah pakaian standar. Caddies, wasit, dan penyiar olahraga mengenakan kemeja tenis. Kaos pun biasa digunakan di sekolah baik oleh guru dan siswa. Di tidak sedikit sekolah, kemeja ini sebenarnya ialah seragam yang dibutuhkan.
Kaos tenis terutama berhubungan erat dengan olahraga, sehingga mayoritas kaos tenis berwarna cerah, dengan putih sebagai warna yang sangat khas. Di samping warna, "tennis tail" ialah fitur beda dari desain kaos. Kemeja tenis seringkali mempunyai punggung yang sejumlah sentimeter lebih panjang dari unsur depan kemeja. Ini sebenarnya ialah desain pribumi oleh Lacoste. Ekor tenis dirancang sedemikian rupa sehingga saat seorang pemain tenis bersandar ke depan, unsur belakang kemeja tetap terselip di celana pendeknya.
No comments:
Post a Comment